Genius itu Orang Biasa yang Berpikiran Beda
Meski mulanya tidak bermaksud mengkaji mengenai cara berpikir, dua orang profesor matematika bernama Edward L. Burger dan Michael Starbird menemukan strategi dalam berpikir efektif berdasarkan pengalaman keduanya menjadi pengajar matematika. Setelah bertahun-tahun mengajar ribuan mahasiswa mengenai gagasan-gagasan abstrak dalam matematika, mereka menemukan bahwa perbedaan mahasiswa dalam penguasaan matematika terletak pada perbedaan dalam cara berpikir. Burger dan Starbird menuangkan pandangan ini dalam buku mungil berjudul The 5 Elements of Effective Thinking.
Seorang mahasiswa mereka bernama Mark punya prestasi buruk pada awal semester. Ia bingung dalam mengerjakan tugas matematika sehingga jawabannya asal-asalan. Materi matematika yang dipelajari di kelas tidak benar-benar dipahami. Namun menjelang akhir semester, ia mendapat ilham bahwa matematika memiliki makna dan terasa masuk akal. Apa yang ia lakukan? Ia mempelajari kembali gagasan-gagasan dasar dalam matematika yang selama ini ia pelajari tapi tidak benar-benar ia kuasai. Ia beralih dari belajar dengan menghafal, sehingga tidak benar-benar dipahami, menuju belajar secara mendalam, yang membuatnya benar-benar memahami. Pola pikir barunya ini, yakni membangun gagasan dasar secara mendalam, membuat ia lebih mudah dalam mempelajari matematika.
“Akar kesuksesan dalam segala hal, dari akademis hingga bisnis, kepemimpinan, hubungan pribadi, dan segala hal lainnya, adalah berpikir…”
Pengalaman Mark dalam membangun pola pikir yang membantunya dalam penguasaan akademik bisa dilakukan oleh siapa saja. Cara berpikir tersebut bisa diajarkan, dipelajari, dan diterapkan dalam segala bidang dan profesi yang dapat mengubah “orang-orang biasa menjadi pemimpin inovatif, penulis, seniman, guru keuangan, produser film, ilmuwan, dan, dalam sejumlah kasus, multijutawan.”
Menurut Burger dan Starbird,
The root of success in everything, from academics to business to leadership to personal relationships and everything else, is thinking— whether it’s thinking disguised as intuition or as good values or as decision making or problem solving or creativity
Akar kesuksesan dalam segala hal, dari akademis hingga bisnis, kepemimpinan, hubungan pribadi, dan segala hal lainnya, adalah berpikir—apakah itu berpikir yang disamarkan sebagai intuisi atau sebagai nilai-nilai yang baik atau sebagai pengambilan keputusan atau pemecahan masalah atau kreativitas
Berpikir seperti apa yang mampu mengantar kepada kesuksesan? Menurut Burger dan Starbird, berpikir secara efektif.
Doing anything better requires effective thinking— that is, coming up with more imaginative ideas, facing complicated problems, finding new ways to solve them, becoming aware of hidden possibilities, and then taking action.
Melakukan sesuatu yang lebih baik membutuhkan berpikir efektif—yaitu, memunculkan ide-ide yang lebih imajinatif, menghadapi masalah yang rumit, menemukan cara-cara baru untuk menyelesaikannya, menyadari kemungkinan-kemungkinan yang tersembunyi, dan kemudian mengambil tindakan.
Burger dan Starbird berpandangan bahwa tokoh-tokoh dunia yang dikenal selama ini sebagai orang yang genius, sebut saja Thomas Alva Edison, Albert Einstein, Marie Curie, dan William Shakespeare sesungguhnya adalah orang-orang biasa. Orang luar biasa hanyalah orang biasa yang berpikir berbeda. “Mereka hanya melihat dunia secara berbeda dengan menerapkan kebiasaan berpikir yang memungkinkan mereka menemukan dan menciptakan ide-ide baru dan mendalam,” terang Burger dan Starbird.
Bagaimana cara berpikir efektif? Burger dan Starbird menyebut lima elemen berpikir efektif berikut ini:
- Pahami sesuatu secara mendalam
Terkait elemen ini, Burger dan Starbird menjelaskan,
In everything you do, refine your skills and knowledge about fundamental concepts and simple cases. Once is never enough. As you revisit fundamentals, you will find new insights. It may appear that returning to basics is a step backward and requires additional time and effort; however, by building on firm foundations, you will soon see your true abilities soar higher and faster.
Dalam segala hal yang Anda lakukan, asah keterampilan dan pengetahuan Anda tentang konsep dasar dan kasus sederhana. Sekali saja tidak akan pernah cukup. Saat Anda meninjau kembali dasar-dasar, Anda akan menemukan wawasan baru. Mungkin tampak bahwa kembali ke dasar-dasar adalah langkah mundur dan membutuhkan waktu dan usaha tambahan; namun, dengan membangun fondasi yang kokoh, Anda akan segera melihat kemampuan sejati Anda melambung lebih tinggi dan lebih cepat.
- Buatlah kesalahan
Terkait elemen ini, Burger dan Starbird menjelaskan,
Any creative accomplishment evolves out of lessons learned from a long succession of missteps. Failure is a critical element of effective learning, teaching, and creative problem solving. Mistakes direct our attention in productive ways by forcing us to focus on the specific task of determining why the attempt at hand failed. Effective failure is an important, positive step toward success.
Setiap pencapaian kreatif berkembang dari pelajaran yang dipelajari dari serangkaian kesalahan yang panjang. Kegagalan merupakan elemen penting dari pembelajaran, pengajaran, dan pemecahan masalah yang efektif. Kesalahan mengarahkan perhatian kita dengan cara yang produktif dengan memaksa kita untuk fokus pada tugas khusus untuk menentukan mengapa upaya yang sedang dilakukan gagal. Kegagalan yang efektif merupakan langkah penting dan positif menuju kesuksesan.
“Orang luar biasa hanyalah orang biasa yang berpikir berbeda. Mereka hanya melihat dunia secara berbeda dengan menerapkan kebiasaan berpikir yang memungkinkan mereka menemukan dan menciptakan ide-ide baru dan mendalam”
- Ajukan pertanyaan
Terkait elemen ini, Burger dan Starbird menjelaskan,
Constantly formulating and raising questions is a mind-opening habit that forces you to have a deeper engagement with the world and a different inner experience. Asking yourself challenging questions can help you reveal hidden assumptions, avoid bias, expose vagueness, identify errors, and consider alternatives. Generating questions can help direct your next steps toward deeper understanding and creative problem solving.
Merumuskan dan mengajukan pertanyaan secara terus-menerus merupakan kebiasaan yang membuka pikiran yang memaksa Anda untuk terlibat lebih dalam dengan dunia dan pengalaman batin yang berbeda. Mengajukan pertanyaan yang menantang kepada diri sendiri dapat membantu Anda mengungkap asumsi tersembunyi, menghindari bias, mengungkap ketidakjelasan, mengidentifikasi kesalahan, dan mempertimbangkan alternatif. Membuat pertanyaan dapat membantu mengarahkan langkah Anda selanjutnya menuju pemahaman yang lebih dalam dan pemecahan masalah yang kreatif.
- Ikuti aliran gagasan
Mengenai elemen ini, Burger dan Starbird menjelaskannya dalam konteks bagaimana mahasiswa menggunakan elemen ini dalam memahami materi perkuliahan. Menurut Burger dan Starbird,
As you are learning a topic, ask yourself what previous knowledge and what strategy of extending previous ideas make the new idea clear, intuitive, and a natural extension.
Every subject is an ongoing journey of discovery and development. It is not just a laundry list of disconnected topic, topic, topic, but a flow of ideas that build upon each other. When we see and understand that these ideas are connected, they become more interesting, more memorable, and more meaningful. Remember: If you can’t get 100% on your last test (actual or metaphorical), then you’re not ready for your next exam.
Saat Anda mempelajari suatu topik, tanyakan pada diri Anda sendiri pengetahuan sebelumnya dan strategi apa untuk mengembangkan ide-ide sebelumnya yang membuat ide baru tersebut jelas, intuitif, dan merupakan pengembangan yang alami.
Setiap mata kuliah adalah perjalanan penemuan dan pengembangan yang berkelanjutan. Ini bukan sekadar daftar panjang topik, topik, topik yang tidak berhubungan, tetapi aliran ide-ide yang saling membangun. Ketika kita melihat dan memahami bahwa ide-ide ini saling berhubungan, ide-ide tersebut menjadi lebih menarik, lebih berkesan, dan lebih bermakna. Ingat: Jika Anda tidak bisa mendapatkan nilai 100% pada ujian terakhir Anda (baik yang sebenarnya maupun yang metaforis), maka Anda belum siap untuk ujian berikutnya.
- Ubah diri Anda
Terkait elemen ini, Burger dan Starbird menjelaskan,
The first four elements enable you to think better than you do; learn better than you do; and be more creative than you are. The fifth element recommends that you actually do it. Just do it. Adopt the habit of improvement, whether using our four elements or by any other methods that you find. If the ability to change is part of who you are, then you are liberated from worry about weaknesses or defects, because you can adapt and improve whenever you like.
Empat elemen pertama memungkinkan Anda untuk berpikir lebih baik daripada yang Anda lakukan; belajar lebih baik daripada yang Anda lakukan; dan menjadi lebih kreatif daripada yang Anda lakukan. Elemen kelima merekomendasikan agar Anda benar-benar melakukannya. Lakukan saja. Biasakan diri Anda untuk melakukan perbaikan, baik dengan menggunakan empat elemen kami atau dengan metode lain yang Anda temukan. Jika kemampuan untuk berubah adalah bagian dari diri Anda, maka Anda terbebas dari kekhawatiran tentang kelemahan atau cacat, karena Anda dapat beradaptasi dan meningkatkan diri kapan pun Anda mau.