3d illustration of pawns over black background and a triangle shape with three words around it narcissism, psychopathy and machiavellianism. Psychological disorder concept. Dark triad and anti-social personality traits.

Dark Triad Personality

Share this:

Dark Triad Personality pertama kali dikenalkan oleh ilmuwan psikologi bernama Delroy L. Paulhus dan Kevin M. Williams dari Universitas British Columbia, Kanada pada tahun 2002 dalam artikel mereka berjudul The Dark Triad of personality: Narcissism, Machiavellianism, and psychopathy. Dalam artikel tersebut Paulhus dan Williams menjelaskan bahwa dari sejumlah kepribadian yang bersifat ofensif dan tidak patologis, ada tiga kepribadian yang paling menonjol, yaitu Machiavellianism, narsisisme, dan psikopati.

Menurut Paulhus dan Williams, meskipun asal-usulnya beragam, kepribadian yang membentuk Dark Triad ini memiliki sejumlah kesamaan. “Pada tingkat yang berbeda-beda,” tulis Paulhus dan Williams, “Ketiganya menunjukkan karakter yang jahat secara sosial dengan kecenderungan perilaku mempromosikan diri, dingin secara emosional, bermuka dua, dan agresif”. Namun demikian, hasil penelitian mereka didapatkan kesimpulan bahwa tiga jenis kepribadian ini tidak sama. Ketiga kepribadian ini “merupakan konstruk yang tumpang tindih namun berbeda”. Dalam artikel tersebut, Paulhus dan Williams melaporkan bahwa ketiga kepribadian, yaitu Machiavellianism, narsisisme, dan psikopati saling berhubungan positif satu sama lain dengan korelasi antara 0,25 sampai 0,5.

  1. Machiavellianisme

Machiavellianisme merupakan jenis kepribadian yang dicirikan oleh kecenderungan untuk melakukan tipu daya, mementingkan diri sendiri, dan memanipulasi. Individu yang menunjukkan tingkat Machiavellianisme yang tinggi umumnya menggunakan sejumlah taktik manipulasi seperti memberi sanjungan untuk kepentingan mereka sendiri. Ia cenderung memiliki pandangan dunia yang sinis, sehingga tidak menunjukkan kepedulian terhadap kesejahteraan orang lain di atas kesejahteraan mereka sendiri.

Konstruk kepribadian Machiavellianisme mulanya berasal dari tulisan-tulisan Niccolò Machiavelli pada abad ke-16 dalam bukunya, The Prince. Dalam bukunya tersebut, Machiavelli mengungkapkan pandangan bahwa raja yang paling efektif cenderung mementingkan diri sendiri dan licik. Pada tahun 1960-an, Richard Christie mengonseptualisasikan Machiavellianisme sebagai ciri kepribadian yang secara luas didefinisikan oleh sifat manipulatif yang tercermin dalam pernyataan-pernyataan Machiavelli dalam bukunya tersebut. Christie membentuk pernyataan-pernyataan tersebut menjadi sebuah alat ukur kepribadian untuk orang-orang normal dengan menunjukkan perbedaan yang andal dalam persetujuan responden terhadap item-item tersebut. Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa responden yang setuju dengan pernyataan-pernyataan tersebut lebih cenderung berperilaku dingin dan manipulatif.

  1. Narsisisme

Kepribadian narsisisme dicirikan oleh 1) perasaan berlebihan bahwa dirinya penting, 2) ingin mendominasi, 3) merasa superior, dan 4) rasa berhak yang berlebihan. Individu dengan narsisisme tinggi membutuhkan kekaguman yang berlebihan dan percaya bahwa mereka istimewa, sehingga mereka bersikeras hanya bergaul dengan orang-orang berstatus tinggi. Individu-individu ini merasa berhak dan mengeksploitasi orang lain untuk keuntungan pribadi. Narsisisme juga iri pada orang lain, percaya bahwa orang lain iri pada mereka, dan meremehkan kesuksesan atau pencapaian orang lain. Seperti ciri-ciri Dark Triad lainnya, individu dengan tingkat narsisisme tinggi menunjukkan kurangnya empati terhadap orang lain.

Konstruk narsisisme muncul dari upaya untuk menggambarkan versi normal (ada pada semua orang pada umumnya) dari Gangguan Kepribadian Narsistik (Narcissistic Personality Disorder/NPD) yang didefinisikan oleh ilmuwan psikiatri. Aspek-aspek narsisisme pada NPD yang dipertahankan dan digunakan untuk mendefinisikan konstruk narsisisme versi normal meliputi merasa hebat (grandiosity), merasa berhak (entitlement), dominasi, dan superioritas.

Jika dirunut asal muasal katanya, istilah narsisisme berasal dari kisah Narcissus dalam mitologi Yunani, yang menggambarkan seorang pemuda bernama Narcissus yang jatuh cinta pada bayangannya sendiri setelah melihat bayangannya di air. Dalam literatur psikologi, gagasan ini menjadi populer berkat aliran psikoanalisis dan penerbitan esai Sigmund Freud berjudul “On Narcissism” pada tahun 1914.

  1. Psikopati

Kepribadian psikopati ditandai dengan keinginan impulsif untuk mencari sensasi, agresi, ketidakpedulian, perilaku tidak menentu, empati yang rendah, dan kecemasan yang rendah. Individu dengan tingkat psikopati tinggi menggunakan pesona dan manipulasi untuk memuaskan kebutuhan mereka. Meskipun psikopati tampaknya berkaitan dengan Machiavellianisme, individu dengan skor tinggi pada Machiavellianisme menunjukkan manipulasi interpersonal yang bersifat taktis dan terencana, sementara psikopat bertindak impulsif dan melanggar norma sosial tanpa rencana.

Mula-mula ilmuwan psikiatri mengkaji psikopati pada populasi klinis seperti para pelaku kejahatan, narapidana, dan pasien psikiatri. Mereka menggambarkan individu yang menunjukkan tingkat psikopati tinggi sebagai individu yang tidak bersosialisasi, egois, impulsif, dan tidak mampu belajar dari pengalaman.

Bagaimana hubungan Dark Triad Personality dengan kepribadian Big Five Personality? Adrian Furnham, Steven C. Richards dan Delroy L. Paulhus dalam artikel mereka berjudul The Dark Triad of Personality: A 10 Year Review melaporkan bahwa ketiga kepribadian dalam Dark Triad Personality berhubungan negatif dengan Agreeableness dan Conscientiousness. Dalam Big Five Personality, orang dengan Agreeableness rendah cenderung egois, keras kepala, banyak menuntut, tidak sabar, tidak toleran, blak-blakan, keras hati, argumentatif, dan agresif. 

Dark Triad Personality juga berhubungan negatif dengan sifat ke-6 dalam kepribadian HEXACO, yakni Honesty-Humility. Orang dengan Dark Triad Personality yang tinggi cenderung rendah kejujuran dan kerendahan hatinya.

Dalam artikel tersebut, Furnham dan koleganya juga memaparkan hubungan Dark Triad Personality dengan sejumlah domain sosial. Di tempat kerja, Dark Triad Personality berhubungan dengan perilaku negatif yang bersifat kontraproduktif, baik sebagai pemimpin maupun bawahan. Temuan yang lain menunjukkan keuntungan memiliki satu atau lebih Dark Triad Personality di mana, jika di dikombinasikan dengan faktor-faktor lain (kecerdasan, daya tarik fisik), membantu seseorang memperoleh posisi kepemimpinan.

Dikaitkan dengan perilaku antisosial, kepribadian psikopati lebih mungkin berhadapan dengan masalah hukum dibandingkan dengan kepribadian narsisisme dan Machiavellianisme. Sementara orang dengan kepribadian psikopati merespons ancaman fisik secara agresif, orang dengan kepribadian narsisisisme membutuhkan ancaman ego yang signifikan sebelum bertindak agresif. Meskipun sama jahatnya dengan psikopati, orang dengan Machiavellianisme yang tinggi lebih berhati-hati dalam perilaku mereka karena tidak bertindak berdasarkan godaan sebagaimana psikopati. 

Bagaimana Dark Triad Personality diukur? Ada dua alat ukur yang biasa digunakan dalam mengukur Dark Triad Personality.

  1. Alat ukur Dirty Dozen. Alat ukur ini dikembangkan oleh Peter K. Jonason dan Gregory D. Webster dan dilaporkan dalam artikel mereka berjudul The Dirty Dozen: A Concise Measure of the Dark Triad. Alat ukur ini terdiri atas 12 item dengan masing-masing kepribadian diukur hanya dengan 4 item.
  1. Alat ukur Short Dark Triad. Alat ukur ini dikembangkan oleh Daniel N. Jones dan Delroy L. Paulhus dan dilaporkan dalam artikel mereka berjudul Introducing the Short Dark Triad (SD3): A Brief Measure of Dark Personality Traits. Alat ukur ini terdiri atas 27 item dengan masing-masing kepribadian diukur dengan 9 item.

Share this:

Similar Posts