Grit

Kamus American Psychological Association (APA) mendefinisikan grit sebagai berikut:

n. sifat kepribadian yang dicirikan oleh kegigihan dan semangat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Kegigihan berarti bekerja keras untuk mengatasi tantangan dan mempertahankan upaya serta minat dari waktu ke waktu meskipun mengalami kegagalan, kesulitan, dan stagnasi kemajuan. Studi terbaru menunjukkan bahwa sifat ini mungkin lebih relevan daripada kecerdasan dalam menentukan pencapaian tinggi seseorang. Misalnya, kegigihan mungkin sangat penting untuk menyelesaikan tugas yang sangat kompleks ketika ada godaan kuat untuk menyerah sepenuhnya.
Angela Lee Duckworth dari Universitas Pennsylvania, ilmuwan psikologi yang berperan penting dalam mengkonseptualisasi grit, beserta koleganya dalam artikel berjudul Grit: Perseverance and Passion for Long-Term Goals menulis pengertian grit sebagai berikut:
.
Kami mendefinisikan grit sebagai ketekunan dan semangat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Grit berarti bekerja keras menghadapi tantangan, mempertahankan upaya dan minat selama bertahun-tahun meskipun mengalami kegagalan, kesulitan, dan stagnasi kemajuan. Individu yang grit memandang pencapaian sebagai maraton; keunggulannya terletak pada stamina. Sementara kekecewaan atau kebosanan memberi sinyal kepada orang lain bahwa sudah waktunya untuk mengubah arah dan mengurangi kerugian, individu yang grit tetap pada jalurnya. (hlm 1087-1088).
Duckworth berpandangan bahwa grit lebih mampu memprediksi kesuksesan seseorang dibandingkan bakat, IQ, kecerdasan sosial, dan kesehatan fisik. Tidak heran pandangannya ini membuat ceramahnya di Ted Talks berjudul Grit: The power of passion and perseverance telah menarik banyak penonton di seluruh dunia.
.
.
Bagaimana grit diukur? Kamus APA menjelaskan cara mengukur grit sebagai berikut:
.
Skala Grit adalah alat ukur laporan diri yang terdiri dari 17 item untuk menilai ketekunan dan semangat mencapai tujuan jangka panjang. Partisipan menggunakan skala Likert 5 poin, mulai dari sangat tidak seperti saya (1) hingga sangat seperti saya (5), untuk menilai seberapa setuju mereka dengan pernyataan seperti “Saya menyelesaikan apa pun yang saya mulai“, “Saya telah mengatasi kemunduran untuk menaklukkan tantangan penting“, dan “Minat saya berubah dari tahun ke tahun“. Instrumen ini menghasilkan skor grit keseluruhan serta skor subskala untuk konsistensi minat dan ketekunan dalam berusaha. Terdapat juga versi delapan item dari alat ukur ini yang disebut Short Grit Scale (Grit–S).
Dapat disimpulkan bahwa skala grit terdiri dari dua dimensi, yakni 1) Konsistensi minat (Consistency of interest) dan 2) Ketekunan dalam berusaha (Perseverence of effort). Grit diukur menggunakan Skala Grit (Grit Scale) yang terdiri atas 12 item. Grit juga dapat diukur menggunakan Skala Grit Singkat (Short Grit Scale) yang terdiri atas 8 item. Item-item yang memuat Skala Grit dapat dilihat para artikel Duckworth dkk (2007) dengan judul Grit: Perseverance and Passion for Long-Term Goals. Skala Grit Singkat dapat dilihat pada artikel Duckwoth dan Quinn (2009) berjudul Development and validation of the Short Grit Scale (GRIT-S).
.
Catatan: Kamus APA tampaknya keliru dengan menyebut Skala Grit terdiri dari 17 item. Jika dibaca dari artikel Duckworth dkk (2007) Skala Grit terdiri dari 12 item.

Similar Posts